Cameron Highlands aman untuk dikunjungi, kata polisi Malaysia setelah laporan protes terhadap tindakan keras terhadap pertanian ilegal
KUANTAN (THE STAR / ASIA NEWS NETWORK) – Cameron Highlands damai dan aman untuk dikunjungi, kata kepala polisi Pahang Abd Jalil Hassan.
Dia membantah klaim di media sosial bahwa telah terjadi kerusuhan dan protes di daerah itu setelah operasi oleh pihak berwenang terhadap pertanian ilegal.
Polisi malah membubarkan sekitar 200 orang yang telah memprotes operasi sesuai dengan prosedur operasi standar yang diizinkan berdasarkan undang-undang.
“Pasukan polisi yang dipimpin oleh kepala polisi distrik Cameron Highlands Ashari Abu Samah membantu kantor Pertanahan dan Distrik setempat yang harus membersihkan tanah dari perambahan.
“Kami juga diyakinkan oleh pemerintah negara bagian Pahang bahwa tindakan telah diambil sesuai hukum, termasuk memberikan cukup waktu bagi operator pertanian ilegal untuk mengosongkan tanah,” katanya pada Kamis (26 Desember).
Abd Jalil mengatakan tujuh orang, termasuk dua politisi, yang ditahan selama protes dibebaskan dengan jaminan polisi setelah pernyataan mereka dicatat pada hari yang sama.
Dia menegaskan bahwa tidak ada anak-anak yang ditangkap pada hari itu dan bahwa foto-foto yang tersebar di media sosial tidak benar.
“Cameron Highlands masih aman bagi wisatawan,” katanya.
Latihan saat ini, dengan nama sandi Op Lestari 2, dimulai pada 16 Desember dan merupakan kelanjutan dari Op Lestari yang dilakukan bersama oleh beberapa lembaga, termasuk Dewan Keamanan Nasional, dengan tujuan melestarikan sumber daya air, terutama Sungai Ichat di Kuala Terla, yang telah tercemar.