Tersangka mata-mata ‘tukang ledeng’ Rusia ditemukan di Davos pada 2019
Jenewa (AFP) – Polisi Swiss tahun lalu menemukan dua tersangka agen Rusia di kota resor mewah Davos, termasuk satu yang mengaku sebagai tukang ledeng, sebuah surat kabar Swiss melaporkan pada Selasa (21 Januari).
Surat kabar itu mengatakan kedua pria itu, yang dihentikan tetapi tidak ditangkap pada Agustus 2019, dicurigai melakukan “pekerjaan persiapan” untuk memata-matai Forum Ekonomi Dunia, yang berlangsung di Davos minggu ini.
“Itu adalah pemeriksaan polisi biasa. Kedua pria itu memiliki paspor diplomatik Rusia tetapi tidak secara resmi terdaftar sebagai diplomat di Swiss,” kata Anita Senti, juru bicara polisi kewilayahan setempat di Graubuenden, kepada AFP.
Surat kabar itu melaporkan bahwa “setidaknya satu dari pria itu” mengatakan dia adalah seorang tukang ledeng dan bahwa mereka telah mengatakan kepada polisi bahwa mereka tinggal di kota resor mahal selama tiga minggu antara 8 Agustus dan 28 Agustus, menimbulkan kecurigaan.
KTT tahunan menyatukan para pemimpin politik dan bisnis global terkemuka, dengan Presiden AS Donald Trump dan Kanselir Jerman Angela Merkel di antara mereka yang hadir tahun ini, menjadikannya target potensial yang jelas untuk operasi mata-mata.
“Kami tidak menerima informasi tentang ini dari pihak berwenang Swiss. Tidak ada bukti mata-mata,” kata juru bicara kedutaan Rusia Stanislav Smirnov kepada AFP.
“Saya tidak mengesampingkan bahwa itu mungkin orang-orang dengan paspor diplomatik Rusia – mereka tidak perlu diakreditasi di Swiss,” kata Smirnov.
Ditanya mengapa salah satu pria mengaku sebagai tukang ledeng, Smirnov mengatakan itu mungkin “lelucon bodoh” oleh pria itu.
Tages Anzeiger mengatakan orang-orang itu mungkin telah mempersiapkan operasi penyadapan atau peretasan di Davos, dan mengutip beberapa sumber yang mengatakan bahwa para pejabat Rusia “mengancam konsekuensi diplomatik jika orang-orang itu ditangkap”.
Surat kabar itu mengatakan Kantor Kejaksaan Agung Swiss belum membuka proses pidana atas insiden Davos.
Tetapi Swiss telah menyelidiki dua tersangka agen Rusia karena merencanakan serangan cyber di laboratorium Spiez di Bern, yang melakukan pekerjaan analitis untuk Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).