Polisi Malaysia mengatakan memiliki perintah pengadilan untuk memblokir kelompok-kelompok China mengadakan kongres anti-Jawi
KUALA LUMPUR – Polisi Malaysia telah diberi perintah pengadilan untuk menghentikan para pendidik Tiongkok mengadakan kongres pada Sabtu (28 Desember) untuk memprotes langkah pemerintah untuk memperkenalkan tulisan Jawi ke sekolah-sekolah Cina dan Tamil, kata laporan media setempat.
Polisi pada hari Jumat (27 Desember) mendesak masyarakat untuk tidak menghadiri kongres yang akan diadakan di kota Kajang, Selangor, atau acara lain yang berkaitan dengan masalah Jawi yang kontroversial, karena takut akan “kerusuhan”.
“Ada banyak laporan polisi yang diajukan di seluruh negeri mengenai kongres. Untuk menjaga ketertiban dan keamanan publik, polisi, terutama polisi distrik Kajang, telah mengajukan perintah untuk mencegah gangguan terhadap ketertiban umum yang dapat menyebabkan kecemasan publik di distrik ini,” kata kepala polisi Kajang Ahmad Dazffir Mohd Yussof seperti dikutip oleh situs baru MalayMail.com dalam sebuah pernyataan.
Pertemuan tersebut diselenggarakan oleh kelompok pendidikan Tiongkok Dong Jiao Zong, mewakili Asosiasi Guru Sekolah Tiongkok Bersatu (Jiao Zong) dan Asosiasi Komite Sekolah Tiongkok Bersatu (Dong Zong).
Rencana untuk mengadakan kongres ditentang oleh banyak kelompok Melayu, memicu ketegangan rasial.
Bahkan Perdana Menteri Mahathir Mohamad menentang gagasan mengadakan kongres. Dia mengatakan pekan lalu: “Itu hanya akan menghasilkan orang Melayu mengadakan kongres mereka dan berbicara tentang menutup sekolah-sekolah Cina dan semua itu. Kamu melakukan hal semacam itu, kamu akan mendapat reaksi.”
Dia menambahkan: “Jika Anda mulai melakukan serangan terhadap ras lain atau melawan Konstitusi, hasil akhirnya adalah kekacauan, ketidakstabilan dan semua orang akan lebih miskin untuk itu dan kita akan melihat banyak orang Malaysia bermigrasi ke negara lain.”
Menurut sebuah dokumen yang dikutip oleh situs berita Malaysiakini, Hakim Syahrul Sazly Md Sain mengabulkan permohonan polisi untuk menghentikan kongres diadakan.
“Pengadilan menemukan bahwa perintah pembatasan diperlukan dan dikeluarkan secara ex-parte segera mengingat bahwa pertemuan akan diadakan besok dan berdasarkan informasi terbaru oleh pemohon (polisi) yang menemukan bahwa akan ada kerusuhan jika pertemuan itu diizinkan untuk berlangsung,” Malaysiakini mengutip dokumen itu.
Situs berita itu tidak mengatakan dari mana dokumen itu berasal. Tapi itu mengutip penyelenggara pertemuan, Low Chee Cheong, yang mengatakan pemberitahuan disajikan pada Dong Zong oleh polisi pada pukul 5.10 sore.
Ada lebih dari 1.200 sekolah dasar Cina dan 523 Tamil di Malaysia, yang menggunakan bahasa Mandarin atau Tamil sebagai bahasa pengantar.