Malaysia akan membuka sektor perbankan hingga 5 pemberi pinjaman online baru tahun depan
Bank sentral Malaysia berencana untuk mengeluarkan hingga lima lisensi untuk bank online baru yang menawarkan perbankan konvensional atau Islam di bawah kerangka lisensi yang diusulkan yang akan diselesaikan tahun depan.
Dalam rancangan proposal yang dikeluarkan pada hari Jumat, bank sentral mengatakan kerangka kerja baru akan memungkinkan untuk produk dan layanan perbankan berbasis internet yang dapat mengatasi kesenjangan di pasar untuk pelanggan potensial yang kurang terlayani dan tidak terlayani. Pemberi pinjaman baru akan memiliki akses ke jaringan ATM bersama negara itu.
Langkah Bank Negara Malaysia (BNM) datang ketika regulator di seluruh Asia membuka sektor perbankan untuk pemain digital baru yang menggunakan teknologi untuk menawarkan layanan keuangan.
“Bank digital semacam itu diharapkan dapat menawarkan akses yang berarti dan mempromosikan penggunaan solusi keuangan yang sesuai dan terjangkau secara bertanggung jawab kepada konsumen keuangan,” kata BNM dalam sebuah pernyataan.
Menurut rancangan proposal, “Preferensi akan diberikan pada aplikasi di mana kepentingan ekuitas pengendali di bank digital berlisensi yang diusulkan berada di tangan orang Malaysia.” Bank-bank juga perlu menunjukkan kelayakan mereka dalam tiga hingga lima tahun pertama operasi, dengan ambang aset tidak lebih dari 2 miliar ringgit (S $ 656 juta) selama periode tersebut.
Bank sentral akan menyelesaikan dokumen kebijakannya tentang pemberi pinjaman baru selama paruh pertama tahun 2020 setelah mengumpulkan umpan balik tentang kerangka kerja yang diusulkan. Aplikasi untuk lisensi akan dibuka setelah dokumen kebijakan dikeluarkan.