Di India utara yang tegang, keluarga Muslim mengatakan tetangga Hindu berjaga-jaga di sebuah pesta pernikahan

LUCKNOW, India (Reuters) – Anggota keluarga Muslim di India utara mengatakan mereka dapat melakukan pernikahan seorang wanita muda pekan lalu setelah tetangga dari komunitas mayoritas Hindu berjaga-jaga di daerah yang tegang setelah kekerasan mematikan pada hari sebelumnya.

Dua orang tewas di kota Kanpur pada 20 Desember di tengah protes terhadap undang-undang kewarganegaraan baru yang dibawa oleh pemerintah nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi.

Wajid Fazal mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah memperbaiki pernikahan keponakannya, Zeenat, keesokan harinya dan cenderung membatalkannya karena kekerasan.

“Saya berada dalam dilema memikirkan persiapan yang telah kami lakukan,” kata Fazal dalam sebuah wawancara telepon.

Dia mengatakan tetangga Hindu maju dan berjanji untuk tetap di tempat tersebut untuk memastikan tidak ada yang tidak diinginkan terjadi.

“Sekitar 40 saudara Hindu berada di rumah saya sampai kami mengucapkan selamat tinggal kepada keponakan saya di malam hari,” katanya.

“Aku tidak akan pernah melupakan bantuan ini.”

Banyak pengunjuk rasa yang menentang undang-undang itu adalah Muslim, karena mereka mengatakan itu mendiskriminasi komunitas minoritas. Mereka membentuk sebagian besar dari 25 orang yang tewas dalam protes sejak undang-undang itu disahkan pada 11 Desember.

Pemerintah Modi telah mengikuti agenda pro-Hindu yang kuat sejak berkuasa pada tahun 2014.

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.