China mendorong perusahaan negara untuk meningkatkan investasi di Hong Kong yang dilanda krisis: Sumber

China telah meminta perusahaan-perusahaan negara terbesarnya untuk mengambil peran yang lebih aktif di Hong Kong, termasuk meningkatkan investasi dan menegaskan lebih banyak kendali atas perusahaan-perusahaan di pusat keuangan itu, kata para eksekutif yang mengetahui masalah tersebut, ketika Beijing berusaha menenangkan kerusuhan berbulan-bulan di kota itu.

Pada pertemuan minggu ini di Shenzhen, kota yang berbatasan dengan Hong Kong, perwakilan senior dari hampir 100 perusahaan milik negara terbesar di China didesak untuk melakukan bagian mereka untuk membantu mendinginkan krisis politik terbesar China dalam beberapa tahun, tiga eksekutif, termasuk satu yang hadir, mengatakan kepada Reuters.

Pada pertemuan itu, badan usaha milik negara (BUMN) berjanji untuk berinvestasi lebih banyak di industri-industri utama Hong Kong termasuk real estat dan pariwisata dalam upaya menciptakan lapangan kerja bagi warga lokal dan menstabilkan pasar keuangan, kata dua eksekutif, berbicara dengan syarat anonim untuk membahas pertimbangan internal. Tidak ada investasi khusus yang dibahas atau disepakati, kata mereka.

BUMN yang hadir termasuk raksasa minyak Sinopec dan konglomerat China Merchants Group, salah satu sumber mengatakan.

Pertemuan itu diselenggarakan oleh Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara (SASAC), badan pusat yang kuat yang mengawasi sektor negara China yang luas, yang mencakup beberapa perusahaan terbesar di dunia dalam industri seperti baja, energi, pengiriman dan telekomunikasi.

SASAC tidak menanggapi permintaan komentar melalui faks dari Reuters. Pejabat di Sinopec dan China Merchants Group tidak menanggapi permintaan email untuk komentar dan panggilan ke kedua perusahaan tidak dijawab.

Alih-alih hanya memegang saham di perusahaan-perusahaan Hong Kong, BUMN China juga didesak untuk melihat untuk mengendalikan perusahaan dan memiliki kekuatan pengambilan keputusan di dalamnya, salah satu orang yang akrab dengan pertemuan itu mengatakan.

“Para elit bisnis di Hong Kong tentu tidak berbuat cukup. Kebanyakan dari mereka bukan salah satu dari kita,” kata eksekutif BUMN yang berada di pertemuan itu kepada Reuters.

Ketua Partai Komunis SASAC, Hao Peng, muncul di Hong Kong pada hari Rabu (25 Desember) di sebuah forum untuk inisiatif infrastruktur Belt and Road dan mengatakan bahwa BUMN sedang mencari cara untuk bekerja sama dalam proyek-proyek besar di kota, menurut rilis berita SASAC.

Hao, yang didampingi oleh sekelompok eksekutif BUMN, juga bertemu dengan Carrie Lam, kepala eksekutif kota.

LAYANAN NASIONAL

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.